Ajarkan Sikap Percaya Diri Pada Anak – Kurangnya rasa percaya diri pada anak bisa menghambat prestasinya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bayangkan saja pada saat buah hati Anda belajar di sekolah, ia tidak memahami akan apa yang sedang ia pelajari. Namun karena sifat pemalunya, ia menjadi enggan bertanya, dan pada akhirnya hasil atau nilainya pun menjadi kurang maksimal. Anak-anak bisa belajar banyak hal bila ia berani tampil di hadapan publik, misalnya menjadi pemimpin upacara, menyanyi di ajang pentas seni, dan kesempatan manggung lainnya. Namun karena rasa kurang percaya dirinya, ia menjadi enggan pentas di hadapan teman-temannya. Lalu bagaimana agar sifat ini tidak dipiara hingga ia menjadi dewasa? Tentu membutuhkan usaha dari orang tua untuk bisa mengatasi hal ini.
1. Tidak Menghakimi Anak Secara Terus Menerus
Kata-kata adalah doa. Bila Anda terlalu sering mengatakan di hadapan anak Anda bahwa ia adalah “anak pemalu/tidak percaya diri”, maka apa yang ada di pikirannya akan terekam dalam jangka waktu yang lama, bahkan bisa hingga kelak ia berusia dewasa. Setiap anak akan memiliki titik bosannya sendiri. Ia akan semakin sadar bahwa sifat itu bukanlah hal yang baik seiring dengan perkembangan usianya.
2. Memotivasi
Daripada Anda menghakimi anak, akan lebih baik bila Anda memotivasinya dengan menggunakan kata-kata positif. Misalnya dengan memberikan semangat, “Ayo, kamu bisa”, “Jangan takut berbuat salah”, “Semangat!” dan kata-kata atau kalimat positif yang membangun lainnya. Dengan memotivasi dengan kata-kata itu ia pasti akan semakin terpacu untuk bertumbuh, termasuk dalam mengatasi sifat pemalunya ini.
3. Luangkan Waktu Bersama Anak
Jangan hanya menyerahkan masa “pembentukan karakter anak” pada sekolah. Anda perlu cerdas dalam membagi waktu untuk anak. Orang tua cerdas dan bijak pasti paham akan pentingnya “family time”. Di saat itulah orang tua bisa mengajak anak bermain bersama, makan bersama, dan bercakap-cakap bersama, meski sekedar membiasakan anak untuk berani mengungkapkan pendapatnya. Bila anak terbiasa mengungkapkan pendapatnya kepada orang tua, maka ia pun akan semakin bertumbuh menjadi anak yang terbuka dan percaya diri dalam mengungkapkan pendapat kepada orang lain.
4. Memuji Setiap Perkembangan
Agar anak tidak merasa “minder” dan merasa bahwa ia memiliki sifat yang kurang baik, maka Anda perlu memuji setiap perkembangan anak. Anak-anak tidak bisa langsung tumbuh menjadi anak yang percaya diri, kecuali ia memang punya bakat alami memiliki sifat yang percaya diri. Sekecil apa pun perkembangan anak dalam mengembangkan sifat percaya dirinya, Anda perlu memujinya. Misalnya, dengan mengatakan, “Kamu hebat Nak, sekarang kamu sudah berani menemui tamu meskipun kamu belum mengenal sebelumnya.”
5. Memberikan Kesempatan Belajar Dari Kesalahan
Tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah. Tanamkan hal ini di dalam diri buah hati Anda. Bila buah hati Anda termasuk anak yang pemalu karena takut berbuat kesalahan, Anda perlu menasihatinya bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah. Biarkan anak berlatih berbuat salah saat mengerjakan soal Matematika yang sulit, dan biarkan ia mengerjakannya secara mandiri. Bila ia membuat kesalahan saat mengerjakan soal, jangan sekali-kali memarahinya, namun bimbing dan ajarilah ia hingga ia bisa menyelesaikannya dengan baik. Ajak ia memahami bahwa ia bisa mengerjakan soal itu dengan benar bila ia mau lebih teliti dalam mengerjakan soal.
Kepedulian orang tua adalah hal paling penting untuk mengembangkan rasa percaya diri anak. Saat ia belum mampu melakukan sesuatu, jangan pernah mengucilkan atau menganggapnya remeh dan lemah. Kebiasaan ini hanya akan membuat anak tertekan dan semakin tidak percaya diri . Sifat pemalu yang dimiliki oleh seorang anak dapat membuat bakat dan potensi yang dia punya tidak tereksplorasi secara maksimal. Bagaimana mungkin orang lain bisa tahu bahwa buah hati Anda adalah anak yang hebat bila ia tidak pernah menunjukkan kehebatannya.
Semoga dengan tips di atas, buah hati Anda akan semakin tumbuh menjadi anak yang percaya diri, sehingga kelak dengan bermodalkan kepercayaan dirinya ia bisa tumbuh menjadi anak yang berprestasi.
Sumber : Kak Zepe