Cara Daftar Homeschooling di Indonesia dan Hal Diperhatikan

Cara Daftar Homeschooling di Indonesia

Homeschooling atau pendidikan rumah semakin menjadi pilihan alternatif yang populer di kalangan orang tua di Indonesia. Bukan hanya karena fleksibilitas waktu dan metode belajar, tapi juga karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi psikologis anak. Nah, buat kamu yang tertarik memilih jalur homeschooling untuk anak, penting untuk tahu dulu bagaimana cara mendaftarnya secara resmi di Indonesia. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya dengan bahasa yang santai tapi tetap informatif!

Memahami Status Legal Homeschooling

Sebelum mendaftarkan anak, kamu perlu tahu bahwa homeschooling di Indonesia diakui secara resmi oleh negara. Dalam Permendikbud No. 129 Tahun 2014 tentang Sekolah Rumah, homeschooling dibagi menjadi tiga jenis: tunggal (dilakukan oleh satu keluarga), majemuk (beberapa keluarga bergabung), dan komunitas (lembaga atau yayasan pendidikan nonformal). Namun, homeschooling tidak bisa berdiri sendiri dalam sistem pendidikan formal, jadi anak tetap harus terdaftar di satuan pendidikan formal atau mengikuti ujian kesetaraan (Paket A, B, atau C).

Tentukan Jenis Homeschooling

Setelah memahami legalitasnya, kamu bisa memilih jenis homeschooling yang paling sesuai:

Homeschooling Tunggal: Kamu sebagai orang tua bertindak sebagai pendidik utama. Cocok jika kamu ingin pengawasan penuh terhadap proses belajar anak.

Homeschooling Komunitas: Anak belajar bersama dengan siswa lain dalam sistem yang diorganisasi oleh lembaga/komunitas tertentu.

Homeschooling Online/Hybrid: Belajar lewat platform daring, sering kali difasilitasi oleh penyedia jasa homeschooling berlisensi.

Memilih jenis ini penting untuk menentukan bagaimana cara mendaftarnya dan lembaga apa yang akan kamu tuju.

Pilih Lembaga atau Komunitas Homeschooling

Jika kamu tidak menjalankan homeschooling secara mandiri, kamu bisa mendaftarkan anak ke lembaga homeschooling yang sudah terdaftar resmi di Dinas Pendidikan. Di Indonesia, ada beberapa penyedia homeschooling terkenal seperti Sekolah Rumah Kak Seto, Primagama Homeschooling, atau lembaga online seperti Kuttab Al-Fatih, Rumah Belajar Semi Palar, dan lain-lain.

Tips saat memilih lembaga:

  • Pastikan terdaftar di Dinas Pendidikan
  • Tersedia fasilitas ujian kesetaraan
  • Kurikulumnya fleksibel namun tetap mengacu pada standar nasional

Siapkan Dokumen dan Administrasi

Umumnya, saat mendaftar ke lembaga homeschooling atau melaporkan homeschooling mandiri ke Dinas Pendidikan, kamu akan diminta untuk menyiapkan beberapa dokumen berikut:

  • Fotokopi akta kelahiran anak
  • Fotokopi Kartu Keluarga dan KTP orang tua
  • Surat keterangan keluar dari sekolah lama (jika sebelumnya sekolah formal)
  • Surat permohonan mengikuti homeschooling
  • Pas foto anak
  • Bukti administrasi pembayaran (jika mendaftar di lembaga berbayar)

Proses administrasi ini akan sangat membantu jika kamu suatu hari ingin mendaftarkan anak ikut ujian kesetaraan nasional.

Lapor ke Dinas Pendidikan (jika homeschooling mandiri)

Bagi orang tua yang ingin menjalankan homeschooling secara mandiri (homeschooling tunggal), wajib melakukan pelaporan ke Dinas Pendidikan setempat. Hal ini penting agar anak mendapat Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan bisa ikut Ujian Nasional atau Ujian Kesetaraan.

Cukup datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan membawa dokumen yang diminta. Beberapa daerah mungkin memiliki ketentuan tambahan, jadi pastikan kamu bertanya langsung ke petugas terkait.

Ikuti Ujian Kesetaraan

Karena anak homeschooling tidak belajar di sekolah formal, maka untuk mendapatkan ijazah setara SD, SMP, atau SMA, mereka harus ikut ujian kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), atau Paket C (setara SMA). Ujian ini diselenggarakan oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan.

Biasanya, lembaga homeschooling akan bekerja sama dengan PKBM untuk proses ini. Tapi kalau kamu jalankan homeschooling mandiri, maka kamu harus mengurus pendaftaran ujian ini sendiri.

Evaluasi Berkala dan Pencatatan Belajar

Dalam homeschooling, orang tua bertanggung jawab penuh terhadap evaluasi pembelajaran. Meskipun fleksibel, tetap penting membuat laporan perkembangan anak, entah itu dalam bentuk portofolio, nilai ulangan mandiri, atau catatan pembelajaran harian. Beberapa lembaga bahkan menyediakan aplikasi khusus untuk memantau perkembangan siswa homeschooling.

Ini penting sebagai bukti bahwa anak benar-benar belajar dan berkembang meski tidak berada di sekolah formal.

Mendaftarkan anak ke homeschooling bukan hal yang rumit, asal kamu tahu prosedur dan legalitasnya. Dari memilih jenis homeschooling, mendaftar ke lembaga terpercaya, hingga lapor ke Dinas Pendidikan, semua bisa dilakukan dengan mudah jika dilakukan secara terencana. Homeschooling bisa menjadi pilihan tepat bagi anak yang memiliki kebutuhan belajar khusus atau ingin lingkungan belajar yang lebih fleksibel dan kondusif.

Jadi, jika kamu merasa sekolah formal bukan tempat yang cocok untuk anak, homeschooling bisa jadi jalan tengah yang menginspirasi. Yang penting, semangat mendidik tetap dijaga, karena pendidikan sejatinya bukan soal gedung sekolah—melainkan proses belajar yang penuh makna.