Homeschooling Surabaya, Homeschooling Pena
Surabaya, 28 Januari 2020
Mengapa memotivasi anak untuk tetap semangat belajar sangat penting? Sebab dengan memotivasi anak, ia akan terpacu untuk meraih dan menggapai prestasi dalam hidupnya. Anak-anak memiliki kesulitan yang cukup besar dalam mendapatkan inspirasi jika tidak ada dorongan atau motivasi dari orang tertentu yang dapat mereka percayai atau merasa dekat dengan mereka. Bagaiman cara memotivasi anak agar mereka gemar belajar, terutama belajar di sekolah?
- Mengenal Kepribadian Anak dan Pemasalahan Anak
Pribadi anak ada beraneka macam. Kita perlu mengenal pribadi mereka sebelum melakukan penanganan. Agar penangangan yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan anak. Ada banyak permasalahan umum yang membuat anak malas belajar, misalnya terlalu banyak main game, materi pelajaran yang terlalu berat, ada permasalahan di dalam keluarga, pola asuh yang salah dari orang tua, dan berbagai permasalahan lainnya.
- Memberikan Pengertian, “Mengapa Semua Orang Perlu Bersekolah?”
Ajarkan kepada anak akan pentingnya belajar di sekolah, dan tentu saja dengan gaya bahasa anak-anak. Misalnya dengan mengatakan seperti ini, “Dengan belajar di sekolah adik tidak hanya akan mendapatkan banyak ilmu, namun akan memiliki banyak teman. Dengan banyak teman, adik akan bisa bermain bersama, bercanda bersama, berbagi cerita bersama. Di sekolah, kalau belajar juga akan ditemani bapak ibu guru yang pintar-pintar. Ada yang pintar gambar, musik, dongeng, dan lainnya. Nanti adik bisa belajar banyak hal.” Dengan memberikan pengertian tadi, diharapkan anak-anak akan memahami arti belajar di sekolah, dan bisa membuat mereka paham bahwa bersekolah adalah kegiatan yang menyenangkan.
- Pentingya Bermain Sambil Belajar, dan Belajar Dengan Bermain.
Anak-anak tidak betah mendengarkan metode ceramah dalam waktu yang lama. Anak-anak mampu berkonsentrasi dengan baik dalam jangka waktu 10 sampai 15 menit. Setelah itu konsentrasi mereka akan berkurang, dan akan lebih suka sibuk sendiri, misalnya dengan ngobrol dengan temannya, mengganggu temannya, bergerak tidak jelas, dan perilaku lainnya. Setelah kira-kira 15 menit berlangsung ajaklah anak untuk lebih aktif, misalnya dengan meminta mereka menggambar, menulis, bertanya, menceritakan sesuatu, dan aktivitas lainnya. Penggunaan alat peraga yang menarik juga sangat disarankan agar anak bisa lebih fokus memperhatikan pelajaran yang kita sampaikan. - Jalin Komunikasi tiga pihak
Komunikasi 3 pihak yang saya maksud di sini adalah komunikasi antara orang tua, guru, dan anak (siswa). Guru yang baik akan selalu memahami apa yang terjadi di dalam kelas. Sebelum pulang seharusnya seorang guru menanyakan apa keluhan-keluhan anak dan apa permasalahan yang mereka hadapi selama anak berada di dalam kelas. Bila ada permasalahan yang perlu diselesaikan atau ada keluhan-keluhan, guru yang baik akan mencari solusi yang terbaik. Oleh karena itu, orang tua perlu menanyakan kepada guru (khususnya guru kelas) tentang apa yang terjadi di dalam kelas atau selama anak belajar di sekolah. Sehingga bila memang ada permasalahan yang harus diselesaikan terutama yang membutuhkan bantuan orang tua, akan segera di musyawarahkan secara bersama untuk ditemukan solusinya. Komunikasi yang baik akan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan kecil yang dihadapi anak. Bila persoalan-persoalan kecil itu cepat terselesaikan, maka anak akan semakin merasa nyaman berada di sekolah untuk belajar. Peran guru bagi orang tua memang sangat penting, karena guru biasanya memiliki laporan perkembangan anak atau minimal mengamati perkembangan anak selama ada di sekolah. Sehingga orang tua pun bisa belajar dari guru, agar lebih memahami anak dari segi kemampuan akademis, psikologis, dan lainnya.
Sumber : Kak Zepe